Minggu, 31 Juli 2011

Angkutan Kota ( Angkot )

Ini adalah sebuah cerita yang sedikit panjang, mudah-an menyenangkan dan penuh manfa’at.
Seperti biasa disetiap pintu angkutan dalam kota antar propinsi dipenuhi dengan penumpang yang semuanya menginginkan sampai ditujuan pada waktu tertentu. Begitu kursi penumpangnya penuh, pintupun ditutup, pak sopir pun mulai menjalankan tugasnya.
Terlihat dikursi depan, samping sopir seorang perempuan bernama ‘Abir, yang berumur sekitar 24 tahun, dia dalam perjalanan untuk berjumpa teman laki-lakinya (Boy friend/cowoknya) istilah sekarang , meskipun dia berusaha untuk menjaga diri, tapi dia berpikir kalau dia tidak menjumpai cowoknya itu maka dia tidak akan kawin, si ‘Abir ini sangat takut dengan istilah perawan tua. ( Allah sangat membenci perkawinan seperti ini), catatan kecil dari saya: begitulah pinternya syaitan menipu manusia.

Disamping si ‘Abir terlihat seorang bapak-bapak bernama Sami, dia seorang Pegawai biasa yang sedang sibuk membaca Koran, tapi saya nasehati saudara, lebih baik jangan coba-coba untuk berjabat tangan dengan dia, karena jabat tangan bagi dia anda harus memberikan dia uang pelicin, sangat disayangkan, dia adalah seorang pegawai yang suka dengan sogok menyogok… jadi kalau anda punya urusan yang berhubungan dengan dia, maka anda tidak akan mendengar dari mulutnya  selain istilah yang dah biasa: “ datang aja besok, hari ini saya punya banyak kerjaan”, tapi kalau anda mau merogoh kantong anda dan anda keluarkan sedikit uang pelicin, maka urusan anda dijamin akan selesai langsung, diiringi dengan senyum simpulnya.
***
Di bangku belakangnya terlihat si Muhammad (yang ada hubungannya dengan islam hanya namanya aja, yang diberikan orang tuanya seperti nama Rasulullah SAW) dia adalah seorang mahasiswa… tetapi kalau anda mau mencarinya, secara pasti anda tidak akan menjumpainya diruang belajar, ada kemungkinan dia bersama ceweknya di kantin kampus, atau bersama teman-temannya di pojok sambil ngobrol-ngobrol tak menentu. Mungkin anda akan bertanya kenapa kok bisa demikian? Atau…dan atau lainnya… atau bisa jadi ditempat lain, tapi jangan harap anda akan menjumpainya di kampus atau di mesjid.
***
Disampingnya terlihat duduk seorang anak yang baru pulang dari sekolahnya, akan anda tau cerita menarik tentang dia nanti.
***
Tiba-tiba keheningan penumpang buyar dengan suara si kondaktur, ” ongkos…ongkos, katanya.
Si kondaktur ini adalah om Farhat, dialah yang menyetir angkot ini. Saya kurang tahu kenapa argumen yang berkembang tentang para sopir secara umum mereka kurang beradab (kurang ajar), nampaknya argumen ini juga cocok untuk om Farhat ini, dia kalau berbicara hampir tidak terdengar kecuali kata-kata yang jorok dan tidak senonoh yang keluar dari mulutnya, seandainya perkataannya saja seperti ini, menurut anda bagaimana dengan kelakuannya?
***
Si Manal mulai membuka tasnya untuk mengeluarkan uang, sementara dia mencari uang akan saya ceritakan tentang dia.
Dia adalah seorang wanita yang sudah kawin, umurnya sekitar 35 tahun, tetapi tidak memakai jilbab, dia selalu membuat-buat alasan untuk tidak berjilbab, dia mau memakai jilbab ketika dia sudah benar-benar siap dan sudah konsisten dengan semua perintah agama, dia tidak mau memakai jilbab sekedar penutup rambutnya sementara akhlaknya tidak berjilbab.  secara jujur ada benarnya sih, banyak sekali wanita-wanita yang memakai jilbab padahal mereka bisa dibilang telanjang, mereka yang selalu mengotori jilbabnya dengan perbuatan-perbuatan yang tercela… Ya Allah berikanlah mereka petunjuk Mu….
Tapi ma’af, ini bisa disebut angan-angan, angan-angan ini adalah pintu masuknya setan, mudah-mudahan si Manal ini mengerti.
***
Sementara penumpang pada sibuk-sibuknya mengumpulkan ongkos, tiba-tiba sebuah Hp (Hand Phone/ telpon genggam) berbunyi, rupanya hp Pak Haji Shalah, dengan sinisnya dia menjawab panggilan tersebut, katanya : “ ya.. sudah kubilang sama kamu, Cuma itu yang akan kuberikan untuk kamu, dan jangan berharap kamu akan dapat lebih dari itu”. Lalu Hpnya ditutup dengan nada marah.
Rupanya lawan bicaranya adalah keponakan ( anak perempuan dari adiknya yang baru meninggal).. dia meminta haknya dari warisan ayahnya. Benar-benar Pak Haji yang bejat, keponakannya yang yatim, maunya Pak Haji ini memakan hak keponakannya..
***
Yang mengumpulin ongkos dari penumpang-penumpang lain rupanya pak Khalil, lalu dia menyodorkan ongkos tersebut kepada om Farhat (sopir) sambil berkata: “ jangan lupa kembaliannya om”.  Pak Khalil ini adalah seorang pedagang sayuran dan buah-buahan, dia menganggap dirinya seorang pedagang yang handal, jadi untungnya terus aja bertambah. Anda mau tau caranya? Baiklah akan saya ceritakan caranya kalau anda mau menjadi pedagang yang handal seperti dia. Pak Khalil ini selalu bermain picik pada timbangan, sedikit aja beda timbangan kan akan bertambah labanya.
Pak Khalil yang terhormat, sebenarnya anda tidaklah untung, tapi anda rugi besar, tidakkah anda ingat Firman Allah dalam surat almuthaffifin?
***
Sementara itu ada seorang penumpang yang meletakkan earphone MP3 ditelinganya, matanya berkeliaran melalui kaca angkot, hampir tidak ada perempuan yang lewat kecuali ia perhatikan setiap bagian dari tubuh perempuan tersebut, walaupun dia tidak melontarkan walau sepatah kata, karena dia termasuk pemalu, tetapi hobinya adalah melihat dan mencermati.
***
Seorang penumpang berkata: “ kiri pak sopir”, lalu penumpang itupun turun, ma’af saya tak sempat mengetahui detail tentang penumpang tadi karena dia sudah duluan turun.
***
Akan tetapi seorang bapak-bapak yang sudah tua naik, kelihatan jenggotnya yang memanjang sampai pertengahan dadanya, seandainya angkot bisa bicara, pasti sudah ditanya: “ Hai pak tua, apa gerangan anda naik bersama mereka?”.
Tak lama kemudian terbuka juga kedoknya, pak tua ini berpikir untuk menjadi seorang yang beragama harus benar-benat hemat, makanya dia sangat susah untuk memberikan uang kebutuhan anak-anak dan istrinya, dia pelit dan kikir dengan alasan agama menyuruh mereka untuk berhemat dan menahan diri, sampai-sampai untuk tersenyum aja pelit.
Jadi kalau ada yang mengangap memahami agama seperti ini, ada baiknya anda berpikir lagi.
***
Didalam angkot ini anda temui juga seseorang yang tak asing lagi bagi anda, dialah penulis cerita ini, benar dia adalah si besar kepala, yang sedang duduk sementara dikepalanya terbayang begitu banyak pujian dan sanjungan yang akan dia dapatkan karena tulisan dia kemaren, begitu juga dia membayangkan akan mendapatkan posisi sebagai calon penulis berbakat…
Dengan demikian dia berpikir dia sudah mendapatkan Ridha dari Allah dengan tulisannya, dia telah menulis dan berkreatif dan dia telah menyampaikan sebuah tugas  mulia, tetapi kelihatannya dia lupa sesuatu yang sangat penting, yaitu mengamalkan apa yang dia tulis.
Wahai si besar kepala, bangun dan sadarilah… jangan seperti seekor keledai yang membawa kitab, ia membawa ilmu tetapi tak pernah diamalnya.
***
Sementara si besar kepala sedang asik terbuai mimpi fata morgananya, suara sebuah truk besar lewat dari pinggir angkot, truk itu menabrak mobil yang berdampingan dengannya dan mobil itupun hancur, tetapi truk itu masih aja berjalan, kelihatannya ada masalah pada truk itu, om Farhat yang terkejut dengan kejadian itu mencoba untuk menghindari, tetapi setirnya lepas dari tangan om Farhat, angkotpun keluar keluar dari control om Farhat secara menyeluruh.
***
Terdengar suara teriakan dan tangisan disana sini kemudian suara dentuman besar terdengar, rupanya truk tadi telah jatuh dari atas jembatan, angkot ini juga sudah melintasi pagar jembatan, setengah badan angkot bertengger keluar jembatan, setengahnya lagi masih diatas jembatan, jadi angkot ini sudah siap untuk jatuh dari jembatan, bisa kapan saja angkot ini jatuh kebawah, semua penumpang panik, mereka berteriak, karena kematian sudah menunggu dengan pasti diambang pintu.
Semua orang pada gemetaran, mereka mengucapkan kata-kata yang hampir tidak bisa dipahami, tetapi saya coba untuk mengutip sebagian dari kata-kata mereka.
‘Abir : “ Ya Allah, ampuni aku, ya tuhanku, selamatkanlah aku, aku berjanji takkan aku keluar untuk berkencan dengan pemuda manapun lagi…..”.
Sami: “ Ya Allah, selamatkanlah aku dan aku berjanji tidak akan mengulurkan tanganku lagi untuk yang haram..ya tuhanku, selamatkanlah aku demi keluargaku, aku berbuat demikian demi mereka…”.
Muhammad :” Ya Allah, aku memohon lindungan Mu, ya tuhanku, aku berjanji akan memperbaiki hidupku, ya tuhanku, seumur hidupku aku belum pernah shalat…..”.
Anak kecil, masih ingatkah anda dengan anak kecil yang duduk dibelakang ‘Abir?
Katanya : “ Ya Allah, aku telah mengambil pulpen temanku disekolah tanpa ia ketahui, aku juga telah berbohong kepada ibuku, aku bilang ke ibuku akan aku makan makanan yang ia buat, padahal aku buang, ma’afkanlah aku tuhanku…”.
Om Farhat : “ Ya tuhanku, aku tak pernah melakukan hal yang baik selama hidupku, berikanlah aku kesempatan kedua ya Allah…”.
Manal : “ Ya tuhanku, aku berjanji, begitu aku keluar dari angkot ini aku akan memakai jilbab”.
Pak Haji Shalah : “ Ya Allah, akan aku kembalikan semua hak-hak keponakanku, ya tuhanku, ma’afkanlah aku yang telah memakan harta-harta mereka..”.
Pak Khalil : “ Ya Allah, aku memiliki banyak anak, aku berjanji tidak akan berlaku curang lagi, ya tuhanku ampunilah aku…”.
Seseorang yang tak aku tahu namanya : “ Ya Tuhanku, selamatkanlah aku, ya Allah, aku Cuma melihat, tanpa mengatakan apa-apa dan aku tak melakukan hal-hal yang lain.. ya tuhanku, aku sudah paham teguranmu dan aku berjanji takkan mengulanginya lagi…”.
Bapak yang sudah tua : “ Ya Allah, ampunan dan ridhaMu yang kuharapkan, aku telah berlaku kikir dan terlalu berhemat, dan aku telah menanamkan benih-benih kebencian pada diri anak-anakku dan istriku, ya tuhanku, berikan aku kesempatan untuk meminta ma’af pada mereka..”.
Si besar kepala :” ya Allah, Engkau maha mengetahui keadaanku, dalam jiwaku banyak sekali kebaikan dan ide-ide baik yang terpendam dan belum aku salurkan, aku hanya bisa berbicara dan menulis, berbicara dan menulis, sementara aku belum mengamalkannya… berikanlah aku kesempatan untuk mengamalkan itu semua ya Allah…”.
***
Beberapa menit berlalu, seakanberjam-jam yang terlewati, semua penumpang menunggu kematian yang sudah pasti….
Tangisan dan air mata…
Memohon ampunan dan berjanji pada Allah… ( Taubat, apakah akan berguna taubat Fir’aun ketika dia melihat kematiannya yang sudah pasti? )…
Pengakuan….
Rahasia-rahasia …
Yang ada dibenak…
Permohonan-permohonan…
Semuanya terungkap dan telah saya tuliskan kejadiannya untuk anda.
***
Sementara itu diluar orang sudah ramai berkumpul, mereka berusaha untuk membantu, mereka menarik, mendorong dan terus berusaha….
Akan tetapi kekuasaan dan taqdir Allah diatas segalanya..
Setelah beberapa waktu mereka yang diluar berhasil menarik badan angkot ke atas jembatan secara keseluruhan, dengan kehendak Allah semua penumpang angkot selamat, sementara mobil ambulance membawa orang terluka ringan untuk diobati, semua orang pun kembali kerumahnya masing-masing dengan selamat.
***
Tunggu dulu, anda mau kemana? Ini bukanlah akhir dari cerita saya…
Karena anda tidak tahu ujung dari cerita saya, seandainya anda bisa menebak akhir dari cerita saya dan anda tau tujuan saya, maka saya akan mengundurkan diri dari menulis untuk selamanya.
***
Setelah beberapa bulan berlalu..
Apakah anda masih ingat jalur ceritanya ?
Itu si ‘Abir, apakah anda masih ingat sama dia ?...dia sekarang sedang duduk dengan cowok yang lain sedang mejeng.
Dia telah mengulangi perbuatan yang sama.
***
Singkat cerita…semua penumpang tadi telah kembali kepada tabi’at buruknya lagi…
Semuanya telah mengingkari janjinya kepada Allah yang telah menyelamatkan mereka dan mereka telah lupa akan kekuasaan Allah…
Hanya beberapa hari saja mereka konsisten dengan janji mereka setelah kejadian tadi, kemudian mereka mulai mundur pelan-pelan, sehingga mereka kembali kepada kemaksiatan semula, bahkan ada yang melebihi sebelumnya.
***
Janganlah anda heran, karena Allah sudah mengatakan itu secara detail…
Silahkan and abaca firman Allah dalam surat Yunus, ayat : 22-23 yang artinya: “ Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan didaratan, (berlayar) dilautan, sehingga apabila kamu berada didalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwamereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdo’a kepada Allah dengan mengikhlaskan keta’atan lepada Nya semata-mata. Mereka berkata : “ sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur”. Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman dimuka bumi tanpa (alasan) yang benar”.
Maha benar Engkau Tuhanku, takkan ada yang lebih benar dari Engkau…
Ayat inilah yang dengan gampang menyimpulkan cerita angkot tadi, begitu juga cerita kemaksiatan yang kita bertobat dari maksiat itu disa’at genting saja kemudian kita kembali lagi kepada perbuatan yang sama setelah kita merasa lapang..
Coba anda bersikap jujur pada diri anda sendiri, berapa kalikah kejadian seperti ini menimpa diri anda selama hidup anda?
Anda ditimpa masalah yang besar lalu anda meminta kepada Allah supaya dimudahkan dan diberi solusi dari masalah anda…kemudian setelah anda mendapatkan solusi anda kembali lagi kepadaperbuatan yang sama….
Tolonglah bersikap jujur pada diri sendiri dan akuilah itu…
Seandainya anda salah satu angkot ini, saya nasehati anda sebaiknya anda turun sekarang juga, sebelum anda menyesal…
Inilah akhir dari cerita ini, walhamdulillah…
Cerita ini disadurkan dari web : http://www.muslm.net

Tidak ada komentar: