Minggu, 26 Juni 2011

ANTARA TUNTUTAN PROFESIONALITAS GURU DAN PERWUJUDAN KESEJAHTERAAN


Tulisan ini merupakan pemikiran sederhana tentang ( Guru Bukan Hanya PAHLAWAN TANPA TANDA JASA, Namun PAHLAWAN PENCERDASAN KEHIDUPAN BANGSA, kita pahami bahwa kondisi yang dihadapi oleh para guru masih sangat memprihatikan. Penggambaran kondisi tersebut kita juga teringat bagaimana Iwan Fals mengilustrasikan dalam sebuah kisah guru yang bernama umar bakri dengan segala
keterbatasannya masih tetap mampu bekerja keras dengan ketekunannya mengabdikan diri pada generasi bangsa yang membutuhkan ilmu pengetahuan. Biarpun  generasi yang mendapatkan pendidikan yang dilakukannya,tidak seluruhnya membalas dengan kelakuan baik, sebab adakalanya ia mendapatkan cacian, bahkan mungkin juga perlakuan kasar yang dilakukan oleh anak didiknya. Namun begitu ia masih tetap tegar dan tabah penuh kesabaran sebagai seorang yang mempunyai tugas berat mengemban amanat mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kondisi tersebut memang membuat guru mau tidak mau memikul tuntutan untuk bekerja keras dalam upaya penciptaakan generasi penerus bangsa agar lebih baik. Sungguh menjadi sesuatau yang seluti manakala disatu sisi guru dihadapkan pada pewujudan idealitas pendidikan yang lebih bermutu dalam arti ngehasilkan out put pendidikan yang lebih baik dari waktu kewaktu, dan di sisi yang lain dihadapkan pada masalah kebutuhan hidup sehari-hari. Kita , bangsa Indonesia masih mengahadapi masalah yang tidak sederhana dalam dunia penddidikan kita.
Tuntutan Guru Dalam Tuntutan Pendidikan
Meningakatkan mutu pendidikan adalah sebuah keharusan, biarpun membutuhkan adanya upaya perbaikan di semua sektor yang mendukung dunia pendidikan itu sendiri. Prasyaratnya adalah adanya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, di antaranya gedung sekolah yang representatif, fasilitas perpustakaan, sistem pendidikan, anggaran yang cukup dan guru sebagai tenaga pendidik.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan memang guru mendapatkan sorotan yang cukup tajam, sebab dengan segenap fasilitas pendidikan yang seadanya, dituntut untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, bairpun harus di tempat yang terpelosok sekalipun. Banyak pakar pendidikan yang memberikan pemikirannya di seputar guru untuk menalankan tugasnya secara professional. Diantara saran dan tuntutan profesionalitas guru adalah :
1.Kualifikasi akademis
Guru harus memenuhi kualifikasi berupa ijazah S-1 yang diterapkan secara merata termasuk guru senior yang sudah mempunyai pengalamn bertahun-tahun. Disina tidak hanya kualifikasi ijazah S-1 melainkan juga harus memperhatikan kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan dalam dunia pendidikan.
2. Kreatif inovatif
Sebagai seorang guru dituntut untuk mempunyai daya kreatifitas yang memadai. Kreatifitas ini menjadi tuntuan untuk menunjang keberlangsungan proses belajar mengajar agar dapat berjalan dengan baik ditengah keterbatasan fasilitas pendidikan yang belum sepenuhnya mampu dipenuhi oleh pemerintah dan menghasilkan lulusan-lulusan yang berkaulitas,
3. Pengabdian tulus
Bagi seorang guru mempunyai kewajiban untuk mengabdikan dirinya dalam pendidikan dengan tulus ikhlas agar terbentuklah proses belajar mengajar dengan baik, karena tanpa ketulusan dan keikhlasan proses belajar mengajar tidak akan terjadi dengan baik. Para guru juga harus tulus dalam menerima penempatan tugas meskipun di daerah  terpencil sekalipun.
Permasalahan yang terjadi dilapangan
Menjadi sangat berat tugas yang diberikan kepada guru dengan segala tuntutan seperti yang kita sebut diatas. Sementara pada guru masih juga dihadapkan dengan masalah rendahnya kesejahteraan yang seringakali dijadikan faktor penyebab rendahnya motivasi guru untuk melaksanakan tugas belajar mengajar dengan berbagai keterbatasan disiplin ilmu yang dimilikinya. Masalah mempengaruhi proses pembelajaran di kelas sehingga cenderung berlangsung tidak efektif dan efesien. Tidak mengherankan sehingga akhirnya pencapaian belajar siswa termasuk dalam ujian Nasional menjadi dibawah terget yang ditetapkan, yang berdampak kepada menurunnya mutu pendidikan kita.
Gambaran ini menunjukan betapa tinggi tunututan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik. Bisa dipastikan dengan masih rendahnya tingkat kesejahteran akan menajadi sangat sulit untuk mengikuti tuntutan- tuntutan tersebut. Sebab kebutuhan utama manusia adalah survival biologis, maka seorang guru akan lebih mementingkan kelangsungan hidupnya dari pada memikirkan profesionalismenya. Tentu hal ini menjadi kontradiksi antara idealitas peningkatan mutu pendidikan yang dicita-citakan dengan realitas yang dihadapi oleh para guru. Bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa guru bisa profesional kalau kondisinya masih cukup memprihatinkan seperti ini. Sungguh sangat ironis kalau kita terlanjur mengatakan bahwa seorang guru adalah profesional, akan tetapi perlakuan yang didapatnya jauh dari itu. Tentu kalau guru adalah jabatan profesional harus mendapatkan perlakuaan yang profesional pula.
Keseimbangan antara tuntutan dan penghargaan
Keseimbangan anatara tuntutan yang dibebankan pada guru dengan penghargaan yang harus juga diterima guna menunujang kesejahteraan merupakan solusi yang tepat dalam mencapai tujuan. Hal ini memang tidak mudah, namun bukan berati tidak mungkin untuk direalisasikan manakala para pengambil kebijakan ( dalam hal ini pemerintah/ eksekutif dan legislatif) terus mengupayakan secara serius. Sebab profesionalitas guru tidak saja dilihat dari kemampuannya dalam mengembangakan dan memberikan pembelajaran yang baik kepada peserta didik, Profesionalitas guru juga harus dilihat oleh pemerintah dengan cara membrikan gaji yang pantas serta layak. Bila kebutuhan dan kesejahteraan telah diberikan oleh pemerintah, maka kemungkinan besar tidak akan ada lagi guru yang bolos karena harus memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kesimpulan
Tulisan ini memberikan sedikit masukan untuk mebangunkan inspirasi kita, bahwa ternyata dalam dunia pendidikan kita masih menyimpan begitu banyak masalah yang membutuhkan penanganan. Kalau mutu pendidikan kita masih pada taraf rendah, jangan mudah dan langsung menyalahkan pada guru yang tidak mampu menjalankan tugas berat yang diembanya, namun banyak pihak yang mesti bertanggung jawa pada peningkatan mutu pendidikan. Kita harus secara terus menerus mencari format terbaik denagn tidak saling menyalahkan anatar satu denagn yang lain, sebab dunia pendidikan adalah kebutuhan kita bersama sebagai bangsa.

Tidak ada komentar: