Selasa, 28 Juni 2011

Mencari sesuap nasi

Kita adalah makhluk ciptaan Allah yang membutuhkan energi untuk berkatifitas, dalam memenuhi  energi, tentu saja kita harus berusaha untuk mendapatkannya. Banyak cara yang kita lakukan untuk mendapatkan sesuap nasi  yang merupakan sumber energi bagi kita, asalkan halal ,diantaranya adalah menjadi pemulung.

Pagi itu, jam di komputerku menunjukkan jam 6 pagi tepat, ku melihat keluar rumahku, matahari dimusim panas sudah mulai terik, suasana dipagi itu begitu indah, ditambah dengan kicauan burung-burung. Duhai,rindu akan negriku yang nanjauh disana( bisikku dalam hati).

Setelah beberapa menit aku melihat keluar rumah, tiba-tiba mataku disibukkan dengan aktifitas seorang kakek  yang  membawa sekarung besar botol  minuman mineral bekas. Tak lama berjalan, kakek itu berhenti sejenak di sudut rumahku, tepatnya di depan sebuah gedung pemerintah, beliau menurunkan karung yang ada dipundaknya, ternyata disitu ada setumpuk sampah kering yang semalam ditaroh oleh pemilik gedung pemerintah itu, beliau mulai membuka satu persatu kantong sampah tersebut dan mengeluarkan botol minuman mineral.kira 6 menit disitu, alhamdulilah kakek itu mendapatkan banyak botol minuman mineral bekas. Setelah mendapatkan botol-botol minuman bekas, kakek itu merapikan kembali tumpukan sampah kering tersebut, agar petugas kebersihan mudah dalam mengambilnya dan juga menjaga kebersihan disitu, kemudian kakek itu melanjutkan perjalanannya mencari nafakah keluarganya, selamat berjuang duhai kakek, teruslah semangat dalam mencari rezeki Allah yang halal,semoga kelak Allah memudahkan rezekimu,amin.

Inilah sebuah kisah dipagi hari,sebuah semangat yang tiada tara yang dimiliki oleh seorang kakek dalam mencari sesuap nasi yang halal bagi keluarganya.Iya, inilah semangat yang kuat dalam mencari rezeki, meskipun menjadi seorang pemulang diusianya yang renta, namun masih mempunyai semangat yang kuat untuk mencari sesuap nasi yang halal bagi keluarganya,

Bagi si kakek, halalan adalah faktor utama bagi diri dan keluraganya, meskipun pekerjaan yang ditempuhnya hina dipandangan hina oleh  sebagian manusia, namun dipandang mulia oleh Allah dan sebagian manusia lainnya, karena itu halal. Kalau kita lihat di negeri kita tercinta, kehalalan dalam mencari rezeki tidak lagi dijadikan factor utama bagi sebagian mereka.

Kita dapat melihat dari kinerja mereka dalam kerja, banyak diantara mereka yang menjadi illegal logging yang jelas-jelas kerja mereka merusak ekosistem hutan, banyak diatanra mereka yang menangkap ikan dengan cara pemboman,yang merupakan juga merusak ekosistem alam.

Bukankah allah telah berfirman dalam alquran surat al a’raf ayat 56 dan ayat 85 yang artinya “ Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi setelah allah memperbaikinya”.juga firman Allah dalam surah ar rum ayat 41 “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia”. Jelaslah bahwa melakukan kerusakan dimuka bumi merupakan hal yang dilarang oleh Allah dan juga merusak Nidhamu al kaun (ekosisitem alam) yang merupakan juga maqashid 'ammah syariah yaitu menjaga nidhamu al kaun (ekosisitem kelestarian alam.
Masih banyak lagi pekerjaan haram yang dilalukan oleh sebagian orang di negeri kita tercinta, mulai dari penipuan, pencurian baik yang pakai dari ataupun tidak dan lain sebagainya yang bersumber dari ketidak halalan,Nauzubillahi minzalik wa nas alullah bi an yurziqana rizqan halalan tayyiban amin ya rab,,
amupunilah dausa-dausa kami ya Allah,dausa-dausa orang tua kami,istri2 kami,anak2 kami dan juga dausa2 hamba2Mu yang muslim,,amin ya rab,
Bukanakanlah pintu rezki pada kami,rezki yang halal,rezki yang mendekatkan kami kepadaMu ya rab,
amin ya rabbal alamin,

Allahu a’lam bishshawab

Tidak ada komentar: